Kamis, 09 Juni 2011

Ikhlas


اخْلاَص
Ikhlas, jujur, murni
Menurut bahasa, ikhlas berasal dari kata kerja اَخْلَصَ – يُخْلِصُ – اِخْلاَصًا  yang akar katanya adalah خَلَصَ – يَخْلُصُ – خَلْصاً artinya selamat, bebas, bersih, murni dari campuran, menyendiri. Dengan ikhlas dalam beramal, maka akan menyelamatkan amal perbuatan dari berbagai niat dan tujuan yang lain dan menjadikannya bersih serta murni karena hanya satu niat dan tujuan.
Ikhlas menurut Al Qur’an
Petunjuk untuk manusia tentang ikhlas dapat ditemukan dalam surat ke-112 yaitu surat Al-Ikhlas.
قل هو الله أحد Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,
Bentuk perintah Allah kepada hamba-Nya, yang mengharuskan kita untuk mengembalikan segala sesuatu hanya karena Allah SWT. Segala sesuatu yang kita miliki hanyalah sekedar pinjaman dan pemilik yang hakiki adalah Dia.
Sayyid Quthb, menegaskan bahwa penggunaan kata ahad lebih dalam dari pada kata wahid. Karena satu keadaan yang hakiki, satu sumber hukum, satu sumber ilmu, satu sumber kehidupan, satu sumber kekuatan.
الله الصمد Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Al Shomad berarti tuan yang jadi curahan harapan dan yang menentukan segala urusan serta memenuhi semua keperluan.
لم يلد ولم يولد Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
“beranak” berarti sebagai perpanjangan kehidupan yang menunjukkan adanya kelebihan dan kekurangan. Karena kelahiran menuntut adanya pasangan yang berarti sama-sama memiliki kekurangan, karena memerlukan sesuatu yang lain. Dan Allah berlepas diri dari semua itu!
ولم يكن له كفوا أحد dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia".
Allah memiliki wujud yang hakiki sedangkan selain-Nya adalah tidak lama, berubah atau pun hilang. Kekuasaan Allah adalah mutlak tak terbatas, sedangkan kekuasaan selain-Nya adalah terbatas dan sementara.

Tanda-tanda Ikhlas
  1. Selalu memandang diri sendiri sebagai yang paling lalai meski terus menerus beramal.
  2. Khawatir terhadap popularitas dan prestise.
  3. Cinta dan benci karena Allah.
  4. Tidak terpengaruh oleh kedudukan, popularitas, dan pujian.
  5. Tetap beramal meski belum terlihat hasilnya.
Pentingnya ikhlas
  • Meningkatkan motivasi beramal. Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS. At Taubah : 105)
  • Menjaga diri dari niat buruk yang mengotori pekerjaan.
  • Membuat tenang dalam beramal karena yakin akan beruntung.
قل إن صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين
Katakanlah: "Sesungguhnya shalat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, 
(QS. Al An’am:162)

Wallahu’alam bishowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar