Jumat, 03 Juni 2011

Sehat Bahagia

Assalamu’alaikum sayang….
Sehat dan bahagia selalu!

Baru saja aku baca, ada seseorang yang mengatakan sehat dan bahagia adalah mata kunci kebaikan hidup seseorang di dunia. Apakah benar semua itu. Mari kita tengok relung hati kita yang paling dalam…
Apakah benar dua sumber ketenangan hidup dari dua kata kunci tadi?
Sehat
Pasti semua orang ingin sehat, termasuk Anda bukan?
Ya semua orang ingin sehat, lahir dan bathin. Mengapa sehat dari dua sisi tersebut? Karena sehat lahir saja ternyata tidaklah cukup. Orang yang sehat lahirnya tapi tidak diimbangi dengan sehat bathin. Kita coba lihat pemabuk. Dia sehat lahirnya tetapi tidak berdaya dengan dirinya sendiri. Karena pengaruh minuman yang dia minum.
Seseorang yang sehat lahirnya, tapi sakit bathinnya ibarat daun hijau yang dihinggapi ulat yang terus menggerogoti hingga daun itu habis lalu sakitlah dia. Atau sebening kaca yang tidak pernah dirawat, debu menempel sedikit demi sedikit. Lala-lama kaca tersebut menjadi kusam dan walaupun dibersihkan tidak lagi seindah dulu.
Kaca atau daun itu kita bisa analogikan dengan hati kita. Salah satu bagian dari tubuh yang tetap harus dijaga. Bukan hanya dari sisi hati secara utuh, organ hati yang ada di dalam badan. Tapi juga hati yang diprogram oleh otak. Stimulus yang diterima oleh otak, diolah kemudian out putnya mempengaruhi kondisi hati. In put yang sehat akan menghasilkan out put yang sehat pula.
Dari manakah in put sehat dapat kita peroleh ?
Marilah kita kembali pada firman Allah berikut :
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’d:28)  
Dengan kembali pada Allah, bertaubat kepadaNya, insya Allah hati yang sakit bisa kembali sehat. Selain hati yang sakit, ada juga hati yang mati. Untuk kondisi yang satu ini bukan hanya taubat dengan istighfar saja karena
“Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. “ (QS. Al Baqarah:7)
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS Al Jaatsiyah:23)

Bahagia

“Di kala datang hari itu, tidak ada seorang pun yang berbicara, melainkan dengan izin-Nya; maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia.” (QS.Huud:105)

“Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.” (QS.Huud:108)

Pasti! Bahagia di dunia saja tentu tidak kita inginkan, keinginan bahagia yang sesungguhnya  adalah Surga. Setiap kita pasti menginginkan hal tersebut bukan?
Ya Allah, mudahkanlah jalan kami untuk menuju tempat terbaik yang Engkau janjikan…
 
Wallahu’alam bishowab





Tidak ada komentar:

Posting Komentar